Kamis, 10 November 2011

Tujuan wisata dan adat istiadat serta peninggalan sejarah

Kerajinan Lampung

Suatu makna tertentu sering kali dijumpai pada corak busana suku-suku bangsa di Indonesia. Adapun motif-motif dari corak pakaian tersebut umumnya berupa lukisan, motif dalam bentuk yang sederhana dan menimbulkan kesan tersendiri.
Corak dan motif pakaian di Sumatera bagian selatan bisanya terbuat dari bahan katun yang tidak diwarnakan atau kadang-kadang berwarna terang dijalin dengan rajutan timbul warna-warna merah, biru dan krim membentuk gambar-gambar kapal, rumah tradisional, kuda, manusia bahkan kadang-kadang gajah. Akan tetapi motif yang lama adalah bentuk-bentuk kapal. Bentuk motif kain ini yang kadang disebut Kain Kapal.
Sekilas tentang Lampung
Nama Propinsi ini diambil/berasal dari nama suku asli yang mendiami wilayah Propinsi Lampung ini.
Sebelum kemerdekaan, Lampung merupakan wilayah yang dipimpin oleh Seorang Residen dan status daerah sebagai keresidenan (Residentie Lampoengsche Districten) dengan beberapa afdeling (Afdeling Teloekbetoeng, Afdeling Metro dan Afdeling Kotabumi).
Sebelum Lampung terbentuk menjadi Propinsi, daerah ini menjadi bagian dari Propinsi Sumatera Selatan.
Pada Tanggal 24 maret 1964, Melalui Undang –Undang Nomor 14 Tahun 1964, Teluk Betung, dengan 3 kabupaten yaitu: kabupaten Lampung Selatan, kabupaten Lampung Tengah dan kabupaten Lampung Utara.
Sesuai dengan perkembangan daerah, dan pertumbuhan penduduk, efektivitas serta kehidupan demokrasi yang dinamis, Propinsi Lampung pada awal tahun 2000, terbagi dalam 10 kabupaten/kota.
Beberapa kota yang berasal dari daerah transmigrasi sejak pertama dilaksanakan tahun 1905 telah berkembang dengan amat pesat seperti Metro, Pringsewu/Bambu Seribu dan Way Jepara serta Sribhawono.
Desa-desa/kota tua/kota lama dengan ciri kehidupan tradisional masih dapat dijumpai seperti Sukadana, Menggala, Kenali, Liwa, Blambangan Umpu, dll.
Sebagian dari Kota-kota tersebut menjadi Ibukota kabupaten. Penduduk Lampung pada awal Tahun 2000 berjumlah – 7 juta jiwa.
<> Hasil sensus penduduk tahun 1990 berjumlah 6.017.573 jiwa. Diantara 10 kabupaten/kota jumlah penduduk yang terbanyak pada Lampung Tengah dengan 1.901.630 jiwa, sedangkan untuk kepadatan penduduk terdapat di Kota Bandar lampung 3.763 jiwa/Km2

Suatu makna tertentu sering kali dijumpai pada corak busana suku-suku bangsa di Indonesia. Adapun motif-motif dari corak pakaian tersebut umumnya berupa lukisan, motif dalam bentuk yang sederhana dan menimbulkan kesan tersendiri.
Corak dan motif pakaian di Sumatera bagian selatan bisanya terbuat dari bahan katun yang tidak diwarnakan atau kadang-kadang berwarna terang dijalin dengan rajutan timbul warna-warna merah, biru dan krim membentuk gambar-gambar kapal, rumah tradisional, kuda, manusia bahkan kadang-kadang gajah. Akan tetapi motif yang lama adalah bentuk-bentuk kapal. Bentuk motif kain ini yang kadang disebut Kain Kapal.

Nama Propinsi ini diambil/berasal dari nama suku asli yang mendiami wilayah Propinsi Lampung ini.
Sebelum kemerdekaan, Lampung merupakan wilayah yang dipimpin oleh Seorang Residen dan status daerah sebagai keresidenan (Residentie Lampoengsche Districten) dengan beberapa afdeling (Afdeling Teloekbetoeng, Afdeling Metro dan Afdeling Kotabumi).
Sebelum Lampung terbentuk menjadi Propinsi, daerah ini menjadi bagian dari Propinsi Sumatera Selatan.
Pada Tanggal 24 maret 1964, Melalui Undang –Undang Nomor 14 Tahun 1964, Teluk Betung, dengan 3 kabupaten yaitu: kabupaten Lampung Selatan, kabupaten Lampung Tengah dan kabupaten Lampung Utara.
Sesuai dengan perkembangan daerah, dan pertumbuhan penduduk, efektivitas serta kehidupan demokrasi yang dinamis, Propinsi Lampung pada awal tahun 2000, terbagi dalam 10 kabupaten/kota.
Beberapa kota yang berasal dari daerah transmigrasi sejak pertama dilaksanakan tahun 1905 telah berkembang dengan amat pesat seperti Metro, Pringsewu/Bambu Seribu dan Way Jepara serta Sribhawono.
Desa-desa/kota tua/kota lama dengan ciri kehidupan tradisional masih dapat dijumpai seperti Sukadana, Menggala, Kenali, Liwa, Blambangan Umpu, dll.
Sebagian dari Kota-kota tersebut menjadi Ibukota kabupaten. Penduduk Lampung pada awal Tahun 2000 berjumlah – 7 juta jiwa.
<> Hasil sensus penduduk tahun 1990 berjumlah 6.017.573 jiwa. Diantara 10 kabupaten/kota jumlah penduduk yang terbanyak pada Lampung Tengah dengan 1.901.630 jiwa, sedangkan untuk kepadatan penduduk terdapat di Kota Bandar lampung 3.763 jiwa/Km2

Sejarah Lampung
Sejarah Lampung dimulai sejak zaman Hindu/Animis yang berlangsung s/d awal abad ke XVI. Sistem kebudayaan yang berasal dari luar termasuk Hindu dan Budha, tetapi yang dominan adalah tradisi asli dari zaman Malayu-Polynesia.
Daerah Lampung telah lama dikenal orang luar pada permulaan tahun masehi sebagai tempat orang-orang lautan mencari hasil hutan, terbukti dengan diketemukannya berbagai bahan keramik dari zaman Han (206 - 220 SM) dan akhir zaman Han (abad ke II s/d VII) juga dari zaman Ming (1368 - 1643).
Menurut berita dari negeri Cina (China Chronicle) abad ke VII, dikatakan bahwa di daerah selatan (Nam-phang) terdapat kerajaan yang disebut "To Lang P'owang" (To = orang, Lang P'owang  = Lampung).
Telah dapat dipastikan bahwa Lampung telah didiami manusia sejak zaman prasejarah berabad-abad yang lalu.Hal ini terbukti dari penemuan peninggalan-peninggalan sejarah atau budaya dalam bentuk patung-patung, pahatan bercorak megalitik di sekitar Putawiwitan, Sumberjaya, Kenali, Batubedil dan di kecamatan Sekampung Udik (Pugung Raharjo).
Pada daerah-daerah tertentu terdapat peninggalan yang menunjukan bahwa Lampung berada dibawah Kerajaan maritim terbesar kala itu, Kerajaan Sriwidjaya. Prasasti Palas Pasema dan Prasasti Batubedil di daerah Tanggamus merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya pada sekitar abad VII. Kerajaan-kerajaan Tulang Bawang dan Skalabrak diduga pernah berdiri pada sekitar abad VII - VIII. Pusat Kerajaan Tulang Bawang diperkirakan terletak di sekitar Menggala/Sungai Tulang Bawang sampai Pagar Dewa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes